PT Agincourt Resources Ubah Oli Bekas Jadi Energi, Dorong Ekonomi Sirkular di Tambang Emas Martabe

PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, terus menunjukkan komitmennya dalam mengurangi emisi dan mendukung energi berkelanjutan. Melalui inovasi teknologi Hypobaric Fraction Separator, perusahaan berhasil mengolah minyak pelumas bekas menjadi bahan bakar alternatif untuk kegiatan pertambangan.

Keterangan foto: General Manager Operations & Deputy Director Operations PTAR, Rahmat Lubis, menerima Penghargaan Gold kategori Eco-Hazard Innovation dalam ajang Eco-Tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2025 di Universitas Diponegoro.

Batangtoru (Target) – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, terus menunjukkan komitmennya dalam mengurangi emisi dan mendukung energi berkelanjutan. Melalui inovasi teknologi Hypobaric Fraction Separator, perusahaan berhasil mengolah minyak pelumas bekas menjadi bahan bakar alternatif untuk kegiatan pertambangan.

Inovasi ini terbukti efektif memangkas pembelian solar, menekan emisi gas rumah kaca, sekaligus mendukung penerapan ekonomi sirkular di sektor pertambangan. Sepanjang 2024, PTAR sukses mengolah 155,25 ton dari total 234,17 ton oli bekas, yang berkontribusi menekan potensi pemanasan global hingga 441.975 ton CO₂e.

“Langkah ini sejalan dengan target kami mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada 2030 dari baseline 2019,” ujar Rahmat Lubis, General Manager Operations & Deputy Director Operations PTAR.

Atas inovasi tersebut, PTAR meraih Penghargaan Gold kategori Eco-Hazard Innovation dalam ajang Eco-Tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2025 yang digelar Universitas Diponegoro.

Tak hanya fokus pada pengelolaan energi, PTAR juga menggulirkan Program Ecobrick yang melibatkan masyarakat lingkar tambang. Botol plastik yang diisi padat dengan sampah non-daura ulang disulap menjadi bahan bangunan ramah lingkungan. Hingga September 2025, program ini sudah mengumpulkan hampir 5.000 ecobrick dari target 10.000 botol.

Bagi masyarakat, program ini bukan hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi. “Dengan ecobrick, sampah di sekitar rumah bisa dimanfaatkan, lingkungan menjadi bersih, dan kami mendapat tambahan penghasilan,” tutur Ade Masrida (38), warga Desa Sitio Tio Hilir.

Selain inovasi lingkungan, PTAR juga mendorong peningkatan kapasitas masyarakat sekitar tambang. Sebanyak 15 pemuda-pemudi desa lingkar tambang tengah mengikuti Pelatihan Operator Articulated Dump Truck (ADT) yang digelar Juli–Oktober 2025. Mereka tidak hanya mendapatkan keterampilan, tetapi juga sertifikat kompetensi resmi dari PT Macmahon Mining Services.

Langkah-langkah ini mempertegas komitmen PTAR dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), khususnya di bidang energi bersih, pengelolaan sampah, dan pemberdayaan masyarakat.(red0

#BUMN
SHARE :
LINK TERKAIT