
Revitalisasi Masjid di Sibolga: Kakan Kemenag Ungkap Strategi Jitu Jadikan Masjid Pusat Umat
Ibu Fatimah, seorang jamaah yang aktif dalam kegiatan masjid, menyambut baik program-program revitalisasi yang digagas oleh pengurus masjid. "Saya sangat senang dan berharap masjid ini makin dirindukan dan dicintai oleh seluruh masyarakat. Program-pro
Keterangan Foto: Kemenag Sibolga Gencar Revitalisasi Masjid: "Masjid Harus Jadi Jantung Umat!"
SIBOLGA (Target Sumut) - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sibolga terus menggencarkan upaya revitalisasi masjid sebagai pusat peradaban Islam yang inklusif dan modern. Kepala Kantor Kemenag Sibolga, Muhammad Rosyadi Lubis, S.HI, menegaskan komitmen ini dalam kegiatan Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid yang berlangsung khidmat di Aula Kantor Kemenag Sibolga, Kamis (13/11/2025).
"Masjid itu harus menjadi jantung umat! Lebih dari sekadar tempat ibadah ritual, masjid harus menjadi ruang belajar yang inspiratif, tempat bermusyawarah mencari solusi, dan pusat kegiatan sosial yang benar-benar bermanfaat bagi kemajuan masyarakat," ujar M. Rosyadi Lubis S. HI.
Kegiatan ini menghadirkan dua tokoh penting sebagai narasumber, yang memberikan perspektif mendalam mengenai peran strategis masjid di era digital ini: Drs. H. Aswad (Tokoh Masjid & Penasehat MUI Kota Sibolga), dan H. Sukardi, SE (Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Sibolga). Keduanya sepakat bahwa revitalisasi adalah kunci untuk mewujudkan masjid yang tidak hanya makmur secara fisik, tetapi juga mandiri secara finansial, dan ramah bagi seluruh lapisan jamaah.
Rosyadi Lubis menambahkan, revitalisasi ini bukan hanya soal perbaikan fisik, tetapi juga peningkatan kualitas manajemen masjid secara menyeluruh.
"Kami ingin pengelolaan masjid lebih profesional dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi yang transparan. Dengan demikian, pelayanan kepada masyarakat akan semakin optimal dan tepat sasaran," katanya.
Drs. H. Aswad menekankan pentingnya peran masjid dalam membimbing umat, khususnya generasi muda, agar tidak terjerumus dalam pengaruh negatif globalisasi.
"Masjid harus menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin. Kita harus mampu menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi semua, tanpa memandang suku, ras, atau golongan. Masjid harus menjadi rumah kedua bagi generasi muda, tempat mereka belajar, berkreasi, dan mengembangkan potensi diri," ujarnya dengan nada penuh harap.
H. Sukardi menyoroti pentingnya manajemen modern dalam pengelolaan masjid, termasuk pemanfaatan teknologi informasi.
"Manajemen masjid harus transparan dan akuntabel. Kita harus memanfaatkan teknologi informasi agar jamaah mudah mengakses informasi tentang kegiatan masjid, laporan keuangan, serta program-program sosial yang kita laksanakan. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat terhadap masjid akan semakin meningkat," jelasnya.
M. Rosyadi Lubis, S.HI, berharap, kegiatan revitalisasi masjid ini dapat memotivasi seluruh pengurus masjid di Kota Sibolga untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
"Mari kita jadikan masjid sebagai pusat peradaban Islam yang gemilang di Kota Sibolga, yang mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya dengan optimisme tinggi.(uki)